KENDAL- Jumlah manusia lanjut usia (lansia) di Kabupaten Kendal yang membutuhkan perhatian lebih diperkirakan mencapai ratusan. Sementara daya tampung Balai Pelayanan Sosial Lansia Cepiring Kendal
hanya 80 orang dan sekarang sudah penuh. Selain itu tidak sedikit lansia
yang enggan diajak untuk tinggal di balai. Padahal mereka sudah tidak
mampu melakukan aktivitas dengan normal.
”Salah satu upaya yang kami lakukan dengan melakukan kunjungan ke
rumah, khususnya bagi lansia yang berasal dari keluarga miskin,” kata
Kepala Balai Lansia Cepiring, Eko Amitoyo di sela-sela acara peringatan
Hari Lansia Nasional Tahun 2015 dan Rekam data e-KTP Penerima Manfaat
yang di gelar di gedung serba guna balai tersebut, Jumat (29/5).
Dia mengatakan, pendekatan berbasis keluarga atau home care
dilakukan. Para lansia tetap berada di lingkungan masyarakat. Namun,
untuk pemenuhan kebutuhan dasarnya seperti makan, pakaian, dan kesehatan
diupayakan melalui pemberian bantuan bahan makan dan pengadaan pakaian.
Termasuk juga perekaman data e- KTP bagi mereka yang belum memiliki
identitas. Hal itu agar mereka bisa menerima manfaat dari program BPJS Kesehatan
yang iurannya dibiayai pemerintah. Bisa juga dengan program day care.
Lansia yang masih mampu secara fisik, dibawa ke balai untuk melakukan
kegiatan mengisi hari-harinya dan setelah itu kembali diantar pulang.
”Saya perkirakan tidak sedikit lansia di Kendal yang membutuhkan
pelayanan.
Namun, karena keterbatasan daya tampung, kunjungan ke rumah merupakan
salah satu bentuk perhatian kepada mereka,” katanya. Sementara itu,
sebanyak 18 lansia yang merupakan penghuni baru di balai melakukan
perekaman data e-KTP. Mereka dibuatkan KTP karena tidak memiliki
identitas.
Perekaman e-KTP itu merupakan hasil kerja sama balai dengan Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kendal. ”Perekaman ini diperuntukkan
penghuni balai dan warga sekitar yang belum melaksanakan perekaman,”
ujar Eko. (H36-87)
Sumber : Suara Merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar